Download Film Fetih 1453

  • 17

Link untuk download film Fetih 1453 bisa dari alamat berikut:
http://is.gd/NF8a7i atau http://is.gd/vri3Cn atau http://is.gd/e1opTh
size : 600 MB
subtitle indo : http://ryekoplock.heck.in/files/conquest1453.zip


“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”


Film “Fetih 1453“ buatan Turki yang disutradari Faruk Aksoy ini diluncurkan serentak di berbagai belahan dunia pada tanggal 16 Februari 2012. Momen diriwayatkannya hadits tersebut dijadikan pembuka alur cerita, sekaligus mengisyaratkan bahwa keseluruhan visualisasi yang disajikan adalah bentuk adaptasi dari kisah nyata yang terjadi ratusan tahun silam. Saat itu, tentara kesultanan Usmani di bawah komando langsung dari sang Sultan Muhammad II mampu menaklukkan kota dengan pertahanan terbaik di dunia, yakni Konstantinopel.



Kontroversi tentang film Fetih 1453 muncul dari belahan Eropa sana, yaitu Yunani. Masyarakat Yunani terkesan tidak terima ketika film Fetih ingin menunjukan sebuah kebenaran sejarah yang memfaktakan bahwa tidak selamanya Islam selalu dalam posisi kalah dan Yunani selalu dalam posisi menang dan kstaria.

Sebagian besar dari mereka bahkan menghendaki Fetih 1453 dilarang beredar di Yunani. Meskipun demikian ada juga orang-orang Yunani dan dari belahan dunia lainnya yang mampu melihat lebih objektif terhadap film ini.




Perubahan Peta Indonesia

Perkembangan zaman ternyata juga memberikan dampak pada perkembangan di Indonesia, wilayah NKRI yang diusung sebagai harga mati sejak proklamasi ternyata goyah. Banyak oknum yang menginginkan wilayahnya lepas dari NKRI, entah karena mereka sudah merasa mandiri ataupun tidak puas dengan kinerja para pemimpin di Indonesia yang terlalu banyak korupsi.


Saatnya Foke dan Jokowi Memimpin!

  • 2


Pilgub DKI Jakarta memang menarik perhatian semua pihak. Sebagai ibukota negara, Jakarta memang sangat strategis terutama dalam bidang politik dan ekonomi. Bisa dibilang, siapa yang menguasai Jakarta maka itu adalah pintu untuk menguasai Indonesia. Statement ini mungkin subjektif, tapi ini yang banyak berkembang di pikiran masyarakat. Jakarta seolah-olah sebuah aset yang wajib dikuasai.

Keberagaman masyarakat Jakarta menjadikan kota ini bagai sebuah miniatur negara. Berbagai macam suku dan agama tinggal dalam sebuah kota dan saling berinteraksi terhadap sesama. Menunjukkan betapa keharmonisan sangat dijunjung tinggi di kota ini. Dan penduduknya juga sudah saling memaklumi tentang perbedaan di sekitar mereka. Terlebih lagi derajat sebagai wilayah perkotaan yang didominasi oleh kaum berpendidikan tinggi membuat masyarakatnya bisa berpikir lebih matang.

Keadaan ekonomi yang sangat timpang antara desa dan kota merupakan salah satu penyebab orang-orang dari luar berdatangan ke Jakarta. Banyak masyarakat perkampungan yang tergiur dengan kisah keberhasilan teman dan keluarga mereka ketika mengadu nasib di Jakarta.

Sebagai kota metropolitan, Jakarta juga dilirik oleh kalangan pebisnis dan masyarakat kelas atas. Mereka yang menginginkan tinggal di suasana perkotaan dengan fasilitas lengkap dan mewah. Semua bercampur menjadi satu, dalam sebuah kota bernama Jakarta.

Ketimpangan ini menjadi sumber utama dari berbagai macam polemik yang terjadi di Jakarta. Dalam sebuah kehidupan majemuk bernegara, dibutuhkan keseimbangan antara kehidupan di kota dan desa. Kota besar tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada variabel pendukung. Salah satu variabel yang mendukung berkembangnya sebuah kota adalah kondisi pedesaan di sekitar.

Jika Foke dan Jokowi Terpilih

Kondisi kota dan desa yang sama-sama berkembang akan mendukung kemajuan suatu negara. Perkembangan di pedesaan kini mulai diperhatikan. Di Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengusung sebuah program Desa Peradaban dengan tujuan utama menjadikan desa ini lebih mandiri sehingga bisa menangkal arus urbanisasi. Di Solo, Joko Widodo juga telah berhasil mengangkat citra Solo menjadi kota yang lebih terpandang. Gelar “The Spirit of Java” menjadi salah satu nilai tambah bagi kota berlambang keris dan lilin.

Joko Widodo yang juga merupakan kandidat cagub pada putaran ke-2 Pilgub DKI dianggap sebagai calon terkuat yang mampu menggantikan posisi Gubernur DKI saat ini. Dengan pengalamannya memimpin kota Solo selama 2 periode menjadi perhitungan kuat dan menjadikan Jakarta mempunyai harapan baru menuju arah yang lebih baik.

Pengalaman berharga ini merupakan rangkaian positif dari pribadi Jokowi dan sudah sepantasnya beliau memegang tempat yang lebih tinggi lagi untuk bisa mengatur daerah tertinggal. Amat disayangkan apabila tugas Jokowi hanya berhenti sampai di Solo. Melihat dari berkembangnya Jawa Barat, maka sebenarnya Jokowi bisa mengambil alih provinsi tempat beliau berdomisili, yaitu Jawa Tengah. Kerumitan Jakarta menyebabkan orang yang memimpinnya haruslah orang yang mengerti kondisi kota itu sendiri.

Kondisi ini bisa menjadi win-win solution bagi kedua pasang cagub DKI. Membangun DKI pun tidak mudah. Jokowi berhasil pada periode ke-2 beliau memimpin Solo. Hampir setiap pemerintahan 2 periode menunjukkan perkembangan baik. Kita tidak bisa mengukur kepastian, tapi alangkah bagusnya Jakarta dipegang oleh orang yang sudah mengetahui selak beluk kerumitan Jakarta.

Fauzi Bowo dikawal banyak parpol besar, termasuk PKS. Partai ini sudah terkenal taringnya walaupun berada dalam koalisi, karena yang dikehendaki partai ini adalah kebaikan untuk bangsa, bukan kebijakan “asal bapak senang” yang kadang bisa merugikan bangsa itu sendiri.

PKS sudah menetapkan komitmennya dalam kontrak kerja bersama Fauzi Bowo untuk menjadi mitra kritis jika beliau kembali terpilih. Jika tidak, maka kader PKS yang banyak tersebar di DPRD Jakarta tetap akan mengawal kinerja Fauzi Bowo, sebuah kontribusi politik yang fair.

Telah dimuat di : http://suarajakarta.com/2012/08/24/menimbang-foke-di-jakarta-jokowi-di-jawa-tengah/
Juga dipublikasikan ke : http://politik.kompasiana.com/2012/08/24/saatnya-foke-dan-jokowi-memimpin/

Sarjana Ramadhan

  • 0


Ramadhan telah meninggalkan kita, tanpa kita sadari apa hikmah yang bisa ambil dari Ramadhan tahun ini. Berbagai target telah direncanakan ketika awal Ramadhan, pelaksanaannya yang menjadi bukti. Tiga puluh hari itu menjadi bukti bagaimana keadaan iman kita sebenarnya. Waktu yang cukup lama untuk memperjuangkan konsistensi ibadah menyediakan waktu bagi kita untuk terus mengevaluasi kinerja dan konsep ibadah. Berbagai usaha kita lakukan untuk menggapai derajat pemenang di bulan mulia ini.

Dan semuapun akan berakhir, begitu pula Ramadhan. Disini puncak ujian kita sebagai seorang hamba, mampukah kita menghadirkan ibadah terbaik selama sebulan penuh kepada Allah? Padahal semua ibadah adalah untuk kita sendiri kecuali satu, ibadah puasa. Kepasrahan kita dalam menyerahkan hadiah ini kepada Allah sangat mempengaruhi amalan sehari-hari. Banyak orang yang berpuasa tapi dirinya tidak mendapat apa-apa selain lapar dan haus. Sungguh amat disesalkan ketika ibadah spesial ini kita lewati dengan kesia-siaan.

Pelajaran berharga ini akan memberikan kita pengalaman yang berharga bagi diri sendiri di waktu yang akan datang. Kekuatan iman akan kembali diuji tatkala konsistensi amal ibadah kita digoyahkan dengan tiada keutamaan di waktu kita melaksanakannya. Sebenarnya pada masa itulah kita mendapat kemuliaan yang lebih sebagai seorang hamba sekaligus seorang ahli ibadah. Karena pada saat Ramadhan, dengan begitu mulianya bulan ini ditambah begitu semangatnya umat muslim lain dalam menjalankan ibadah, maka ketinggian nilai ibadah akan terasa wajar. Berbeda jika kita melakukan hal itu di hari-hari biasa.

Puncak ibadah terjadi ketika bulan Ramadhan, di hari biasa kebanyakan orang mengurangi kuantitas ibadahnya dan lebih fokus dalam urusan dunia. Atas sebab itu, maka tidak ada perbedaan secara realistis antara bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya. Ramadhan hanya bonus yang diberikan Allah untuk merangsang hamba-Nya dalam melakukan amalan ibadah. Ramadhan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas keimanan sehingga setelah Ramadhan keimanan kita bisa lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Setelah sebulan penuh kita memberikan hadiah ibadah kepada Allah, kini giliran Allah yang membalas. Allah berikan sebuah hari yang sangat istimewa, yang Allah jadikan hari itu sebagai perayaan atas kemenangan umat Islam dalam mengalahkan hawa nafsunya. Hari yang menandakan kelulusan atas perjuangan kita. Dengan kata lain, Allah telah mewisuda kita di hari itu. Sebuah wisuda atas keberhasilan kita dalam kesempurnaan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Maka patut bagi kita untuk menyandang sebuah gelar yang sangat istimewa, Sarjana Ramadhan. Layaknya seorang sarjana, maka hal terberat yang akan dihadapi adalah pasca kelulusan. Fakta di lapangan akan membuktikan apakah kita mampu menerapkan hasil sarjana, atau kemudian kita hanya menjadi pengangguran yang tak tentu arah.

Semua ini sangat tergantung pada keimanan yang telah membuat kita berkarya menjadi Sarjana Ramadhan. Seorang sarjana akan sangat berguna apabila hasil karyanya mampu menyumbangkan hal yang positif bagi sekitar. Maka apa yang kita lakukan seharusnya bisa berdampak positif dan semakin meningkat dalam hubungan kepada Allah dan juga sesama manusia.